Rabu, 24 April 2013


Sumber-sumber yang Mempengaruhi
Teknologi Pembelajaran

A. Perkembangan Historis Teknologi Pembelajaran
Indikator pertama keberadaan bidang Teknologi pembelajaran adalah munculnya pembelajaran visual, dan kemudian audiovisual  sebagai sebuah konsep. Saat ini, bidang Teknologi Pembelajaran menghadapi berbagai kemungkinan pembelajaran dengan hadirnya komputer sebagai medium belajar mengajar, sekaligus dapat mengintegrasikan berbagai media kedalam sebuah unit pembelajaran.
Sejalan dengan pengenalan dan pengembangan media pembelajaran sebagai bidang studi, pengetahuan tentang pembelajaran juga berkembang. Para psikolog pembelajaran menyodorkan basis teori yang berfokus pada peubah-ubah yang mempengaruhi kegiatan belajar dan pembelajaran. Menurut pakar-pakar terdahulu karakteristik pembelajar dan proses belajar itu sendiri menentukan karakteristik metode penyampaiannya.
Mungkin salah satu perubahan yang sangat besar dalam Teknologi Pembelajaran yaitu perluasan arena dimana dilakukan praktek. Meskipun bidang ini dimulai dilingkungan pendidikan dasar dan menengah, bidang ini kemudian dipengaruhi oleh pelatihan militer, pendidikan orang dewasa dan pendidikan tinggi, bahkan sebagian besar kegiatan bidang Teknologi Pembelajaran pada saat ini berupa pelatihan karyawan disektor swasta.

B. Sumber Pengaruh Utama
Teknologi pembelajaran berkembeng melalu pergulatan antara pengaruh nilai, penelitian dan pengalaman praktisi, khususnya pengalaman dengan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Bidang ini kemudian berkembang tidak hanya berupa pengetahuan teoritik tetapi juga pengetahuan praktis.
Setianp kawasan dibentuk oleh:
1. Landasan penelitian dan teori
2. Nilai dan perspektif yang berlaku
3. Kemampuan teknologi itu sendiri


C. Pengaruh Penelitian dan Teori
Akar teori Teknologi Pendidikan dapat ditemui dalam berbagai disiplin, termasuk:
1. Psikologi
2. Rekayasa
3. Komunikasi
4. Ilmu komputer
5. Bisnis
6. Pendidikan secara umum
Wilayah teori ini yang biasanya mempunyai hubungan erat dengan suatu kawasan, sering kali memberikan dampak lebih dari satu bagian bidang saja. Sementara hubungan erat tersebut mengakibatkan perbedaan yang semakin tidak jelas diantara kawasan, hal ini juga cenderung memadukan kekuatan dalam bidang.
Rounded Rectangle: PEMANFAATAN
• Pemanfaatan ilmu
• Kurikulum
• Teori sistem umum
• Perubahan
• Pengembangan organisasi
Gambar 3.1
Rounded Rectangle: PENGEMBANGAN
• Komunikasi
• Berfikir visual
• Komunikasi visual
• Estetika
Rounded Rectangle: DESAIN
• Sistem umum
• Belajar
• Motivasi
• Persepsi
• Pembelajaran
• Kurikulum
Rounded Rectangle: PENGELOLAAN
• Manajemen umum
• Komunikasi
• Motivasi
• Ekonomi
• Informasi
Rounded Rectangle: PENILAIAN
• Belajar keperilakuan
• Belajar kognitif
• Pengukuran
• Umum
 
















                                                                                                 
Gambar 3.1 menunjukkan beberapa hubungan diantara dasar teori dan kawasan bidang
Gambar 3.2
 













                                                                                                      
Gambar 3.2 menyajikan hubungan antara penelitian dengan kawasan-kawasan Teknologi Pembelajaran.
v Desain
          Ciri utama desain pembelajaran adalah adanya dugaan bahwa prinsip-prinsip dan prosedur-prosedurnya didasarkan pada hasil penelitian.
Teori sitem umum, teori sistem umum diterapkan dalam bidang ini melalui aplikasi model-model perancangan sistem pembelajaran (instructional design models= ISD). Hasil-hasil penelitian yang ada untuk desain sistematik mendukung komponen-komponen proses perancangan, misalnya pengaruh sistem pembelajaran yang berbasis tujuan, atau kememadaian isi sesuai hasil analisis.
Penelitian dan teori psikologi, desain pembelajaran berakar pada teori belajar. Pandangan pakar perilaku, secara tradisi sangat mendominasi dalam aplikasi perancangan pembelajaran. Pakar perilaku mempunyai perhatian khusus pada kinerja sebagai bukti utama bahwa proses belajar sudah dilalui.
Teknologi pembelajaran dan penelitian belajar-mengajar, perbedaan antara rancangan peristiwa pembelajaran terletak pada subyek yang diajarkan atau materi pelajaran. Sebab sebagian besar model desain pembelajaran mempunyai asumsi dasar bahwa pembelajaran harus berbeda tergantung dari jenis kegiatan belajar yang sedang diajarkan.
Teori komunikasi dan penelitian presepsi-atensi, penelitian komunikasi tradisional, terutama jika dikombinasikan dengan prinsip-prinsip belajar yang sudah dikenal, telah memberikan pengaruh yang sangat besar pada proses perancangan pembelajaran, terutama pada situasi perancangan makro seperti tata letak (layout) halaman, desain layar, desain grafis visual. Secara tradisi penelitian-penelitian seperti itu sangat penting untuk perancangan dan pengembangan media, dan saat ini telah memberi dampak terhadap teknologi baru dalam bidang-bidang desain layar dan desain pembelajaran multimedia.
v  Pengembangan
          Proses pengembangan pembelajaran tergantung pada prosedur desain, akan tetapi prinsip-prinsip utamanya diturunkan dari hakekat komunikasi dan proses belajar. Secara khusus, pengembangan telah dipengaruhi bukan hanya oleh teori komunikasi tetapi juga oleh teori pemprosesan visual dan oditori, bersifat visual, dan estetika.

Teori yang berdampak terhadap kawasan pengembangan secara keseluruhan, kawasan pengembangan telah dipengaruhi oleh gerakan literal visual melalui penerapan teori berfikir visual, belajar visual, dan komunikasi visual. Teori berfikir visual sangat berguna dalam pengembangan materi pembelajaran terutama dalam mmencari ide untuk perlakuan visual. Berfikir visual merupakan reaksi internal lebih banyak manipulasi bayangan mental dan asosiasi sensor dan emosi daripada tahap berfikir yang lain.

Penelitian dan teori yang mempengaruhi subkategori kawasan, ada 4 bidang kegiatan khusus dalam kawasan pengembangan yaitu teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi komputer dan teknologi terpadu. Dari era perkembangan teknologi komputer, teknik-teknik baru muncul akibat dari hasil penelitian pengembangan dari kreatifitas si pemakai.

v  Pemanfaatan
          Pada mulanya gagasan tentang pemanfaatan media lebih berkonotasi pada aspek-aspek penggunaan, kemudian kawasan ini berkembang dan mencakup pada difusi dan pemanfaatan pengetahuan, termasuk pula peranan kebijakan publik sebagai suatu mekanisme pelembagaan.
Prinsip yang sama ini telah melahirkan asumsi-asumsi penting bagi teknologi pembelajaran. Asumsi yang tumbuh adalah bahwa pemanfaatan (media) terbatasi oleh:
·         Kerangka referensi masing-masing individu
·         Kondisi sosial
·         Permasalahan tentang keseluruhan sistem penerimaan
·         Tindakan dari kelompok-kelompok yang berkomunikasi
Pemanfaatan banyak tergantung pada proses difusi. Dalam kaitan ini karya Rogers memberikan kontribusi yang sangat penting untuk memahami gejala difusi inovasi. Difusi inovasi mungkin merupakan hasil dari proses yang beragam. Sebagai contoh difusi dapat berasal dari suatu akumulasi hasil-hasil penelitian, atau hasil dari suatu proses pemecahan masalah.
Gambar 3.3
Hubungan Antara Tahapan Pemanfaatan
Rounded Rectangle: PEMAKAIAN
(spontan, sesekali)
 







Pada ujung spektrum yang paling sederhana, penggunaan mengandung arti pemakaian materi dan teknik pembelajaran secara spontan atau sekali-sekali saja. Di lain pihak, instalasi terjadi manakala materi atau teknik pembelajaran tersebut dimasukkan pada sistem pembelajaran atau sistem paket yang lebih besar atau materi atau teknik tersebut dimasukkan untuk implementasi secara permanen dalam kurikulum terstruktur suatu organisasi.
v  Pengelolaan
Persoalan-persoalan penegelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran muncul
akibat pengaruh aliran perilaku d berpikir sistematik behaviorisme serta aspek humanistik dari teori komunikasi, motivasi, dan produktivitas. Sebagian besar prinsip-prinsip pengelolaan berasal dari administrasi bisnis dan hanya sebagian kecil teori dan penelitian pengelolaan dihasilkan oleh komunitas teknologi pembelajaran. Kelajuan dari pengelolaan sumber ini adalah pengelolaan sistem penyampaian. Komponen terakhir dari masalah pengelolaan adalah pengelolaan informasi. Pada dasarnya pengelolaan informasi ini banyak dipengaruhi oleh teori informasi yang pada intinya kemungkinan memperlakukan bahasa tertulis dan lisan sebagai bagian informasi. Secara konseptual peranan mengelola para teknologi pembelajaran di masa mendatang tidak hanya meliputi penggunaan teknologi, tetapi juga akan berkembang ke arah pengelolaan sumber daya manusia dan perencanaan strategis.
v  Penilaian
Analisis, asesmen dan penilaian memainkan peranan penting dalam proses desain pembelajaran dan teknologi pembelajaran itu sendiri. Penilaian diartikan sebagai suatu bentuk penilaian yang memanfaatkan sarana penelitian untuk memperoleh cara yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh para teknolog pembelajaran dalam membuat keputusan yang komplek.
Penelusuran kebutuhan ( needs assessments ), evaluasi formatif dan sumatif, dan pengajuan yang mengacu kriteria. Sebagai kelajuan logis dari pembelajaran yang berorientasikan tujuan pada umumnya akan berlanjut dengan digunakannya pengujian beracukan kriteria.
D. Nilai dan Perspektif Alternatif Bidang Teknologi Pembelajaran.
v  Nilai-Nilai Umum
Nilai umum berfungsi sebagai landasan berpikir dan berbuat. Niali-nilai ini mungkin berasal dari pelatihan dan pengalaman kerja yang sama, pembudayaan yang berasal dari teori-teori, atau karakteristik pribadi orang yang tertarik pada suatu disiplin ilmu. Nilai-nilai disiplin ilmu terbentuk oleh aspek lain dari budaya seperti penelitian dan teori, keberadaan filosofis yang dominan, hakekat latar dimana aplikasi dilaksanakan dan terutama dala hal ini sumber yang tersedia.
v  Perspektif Alternatif
Konsep paradigma alternatif dalam meemukan dan memferivikasi pengetahuan baru-baru ini telah menjadi fokus utama dalam berbagai disiplin ilmu. Ditinjau dari perspektif ilmiah, paradigma alternatif ini memiliki kecenderungan untuk menerima metodologi penelitian kualitatif, penelitian fenomenologis, dan gerakan ke arah psikologi konstruktivis. Pandangan alternatif yang berkembang di bidang teknologi pembelajaran cenderung pada :
·         Pengkajian kritis atas posisi yang sudah dianggap umum.
·         Orientasi pada teori alternatif.
·         Landasan filosofis alternatif.
v  Pengaruh Teknologi
Teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang tidak dapat terlepas dari pengaruh dan kemajuan teknologi berawal dari penggunaan pembelajaran terprogram dipertengahan tahun 1950an dan pengenalan microcomputer apple II tahun 1977. Teknologi-teknologi baru ini memberikan kesempatan pengembangan yang mengarah pada permasalahan-permasalahan yang baru.
·         Menemukan prinsip-prinsip untuk mengadaptasi pembelajaran dalam situasi yang unik.
·         Menemukan pendekatan baru dalam pembelajran interaktif.
·         Menemukan pembelajaran dalam lingkungan belajar yang non formal.

Beberapa teori psikologi yang mempengaruhi langsung penerapan Teknologi Pendidikan:
1.      Tingkah laku yang diperkuat lebih besar kemungkinannya untuk muncul kembali
2.      Penguatan yang positif cenderung lebih berhasil dari yang negatif
3.      Mengulang segera sesudah mempelajari sesuatu, mengurangi kemungkinan untuk melupakan
4.      Belajar lebih sering terjadi bila tugas yang diberikan berarti bagi subyek, serta dalam batas kemampuannya
5.      Pemberian bantuan yang terlalu banyak menyebabkan berkembangnya rasa tidak mampu, dll.
Aplikasi Psikologi Pendidikan dalam Teknologi Pendidikan adalah yang menyangkut dengan aspek-aspek perilaku dalam ruang lingkup belajar mengajar. Secara psikologis, manusia adalah mahluk individual namun juga sebagai makhluk social dengan kata lain manusia itu sebagai makhluk yang unik. Maka dari itu kajian psikologi pendidikan dalam Kurikulum seharusnya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaan serta karakteristik-karakteristik individu lainnya.  Dan strategi belajar seperti itu terdapat dalam kajian ilmu Teknologi Pendidikan.

Di dalam Teknologi Pendidikan diajarkan tentang berbagai teori seperti behavioristik dan kognitif. behavioristik sendiri untuk mengetahui sejauh mana respon atau rangsang yang di alami oleh objek. Maka dari pada itu rangsangan awal tidak boleh hilang, dan harus diteruskan dengan rangsangan yang dapat membuat si objek merespon. Untuk merangsang si objek agar mau belajar, maka dibutuhkanlah ilmu psikologi pendidikan. Begitu juga Dengan adanya teori kognitif, kita dapat mengetahui keadaan psikis si objek, perasaan objek yang mempengaruhi bagaimana dan apa yang ia pelajari. Karena pada dasarnya, teori kognitif  lebih memfokuskan pada proses belajar untuk mengerti dunia yang membutuhkan psikologi yang kuat.

Intinya bahwa pengaplikasian psikologi pendidikan terhadap teknologi pendidikan sangat erat karena dalam membuat strategi belajar dan untuk mengetahui tehnik belajar yang baik maka terlabih dahulu kita harus mengerti ilmu jiwa, dalam hal ini adalah psikologi pendidikan.