Sumber-sumber
yang Mempengaruhi
Teknologi
Pembelajaran
A.
Perkembangan Historis Teknologi Pembelajaran
Indikator pertama keberadaan bidang Teknologi
pembelajaran adalah munculnya pembelajaran visual, dan kemudian
audiovisual sebagai sebuah konsep. Saat
ini, bidang Teknologi Pembelajaran menghadapi berbagai kemungkinan pembelajaran
dengan hadirnya komputer sebagai medium belajar mengajar, sekaligus dapat
mengintegrasikan berbagai media kedalam sebuah unit pembelajaran.
Sejalan dengan pengenalan dan pengembangan media
pembelajaran sebagai bidang studi, pengetahuan tentang pembelajaran juga
berkembang. Para psikolog pembelajaran menyodorkan basis teori yang berfokus
pada peubah-ubah yang mempengaruhi kegiatan belajar dan pembelajaran. Menurut
pakar-pakar terdahulu karakteristik pembelajar dan proses belajar itu sendiri
menentukan karakteristik metode penyampaiannya.
Mungkin salah satu perubahan yang sangat besar dalam
Teknologi Pembelajaran yaitu perluasan arena dimana dilakukan praktek. Meskipun
bidang ini dimulai dilingkungan pendidikan dasar dan menengah, bidang ini
kemudian dipengaruhi oleh pelatihan militer, pendidikan orang dewasa dan
pendidikan tinggi, bahkan sebagian besar kegiatan bidang Teknologi Pembelajaran
pada saat ini berupa pelatihan karyawan disektor swasta.
B. Sumber Pengaruh Utama
Teknologi pembelajaran berkembeng melalu pergulatan
antara pengaruh nilai, penelitian dan pengalaman praktisi, khususnya pengalaman
dengan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Bidang ini kemudian
berkembang tidak hanya berupa pengetahuan teoritik tetapi juga pengetahuan
praktis.
Setianp
kawasan dibentuk oleh:
1.
Landasan penelitian dan teori
2.
Nilai dan perspektif yang berlaku
3.
Kemampuan teknologi itu sendiri
C. Pengaruh Penelitian dan Teori
Akar
teori Teknologi Pendidikan dapat ditemui dalam berbagai disiplin, termasuk:
1.
Psikologi
2.
Rekayasa
3.
Komunikasi
4.
Ilmu komputer
5.
Bisnis
6.
Pendidikan secara umum
Wilayah
teori ini yang biasanya mempunyai hubungan erat dengan suatu kawasan, sering
kali memberikan dampak lebih dari satu bagian bidang saja. Sementara hubungan
erat tersebut mengakibatkan perbedaan yang semakin tidak jelas diantara
kawasan, hal ini juga cenderung memadukan kekuatan dalam bidang.
Gambar
3.1
Gambar 3.1 menunjukkan beberapa hubungan
diantara dasar teori dan kawasan bidang
Gambar 3.2
Gambar 3.2
menyajikan hubungan antara penelitian dengan kawasan-kawasan Teknologi
Pembelajaran.
v Desain
Ciri utama desain pembelajaran adalah adanya dugaan bahwa
prinsip-prinsip dan prosedur-prosedurnya didasarkan pada hasil penelitian.
Teori sitem umum, teori
sistem umum diterapkan dalam bidang ini melalui aplikasi model-model
perancangan sistem pembelajaran (instructional design models= ISD). Hasil-hasil
penelitian yang ada untuk desain sistematik mendukung komponen-komponen proses
perancangan, misalnya pengaruh sistem pembelajaran yang berbasis tujuan, atau
kememadaian isi sesuai hasil analisis.
Penelitian dan teori
psikologi, desain pembelajaran berakar pada teori
belajar. Pandangan pakar perilaku, secara tradisi sangat mendominasi dalam
aplikasi perancangan pembelajaran. Pakar perilaku mempunyai perhatian khusus
pada kinerja sebagai bukti utama bahwa proses belajar sudah dilalui.
Teknologi pembelajaran
dan penelitian belajar-mengajar, perbedaan antara
rancangan peristiwa pembelajaran terletak pada subyek yang diajarkan atau
materi pelajaran. Sebab sebagian besar model desain pembelajaran mempunyai
asumsi dasar bahwa pembelajaran harus berbeda tergantung dari jenis kegiatan
belajar yang sedang diajarkan.
Teori komunikasi dan
penelitian presepsi-atensi, penelitian komunikasi
tradisional, terutama jika
dikombinasikan dengan prinsip-prinsip belajar yang sudah dikenal, telah
memberikan pengaruh yang sangat besar pada proses perancangan pembelajaran,
terutama pada situasi perancangan makro seperti tata letak (layout) halaman,
desain layar, desain grafis visual. Secara tradisi penelitian-penelitian
seperti itu sangat penting untuk perancangan dan pengembangan media, dan saat
ini telah memberi dampak terhadap teknologi baru dalam bidang-bidang desain
layar dan desain pembelajaran multimedia.
v Pengembangan
Proses pengembangan pembelajaran
tergantung pada prosedur desain, akan tetapi prinsip-prinsip utamanya
diturunkan dari hakekat komunikasi dan proses belajar. Secara khusus,
pengembangan telah dipengaruhi bukan hanya oleh teori komunikasi tetapi juga
oleh teori pemprosesan visual dan oditori, bersifat visual, dan estetika.
Teori yang berdampak terhadap kawasan pengembangan
secara keseluruhan, kawasan pengembangan
telah dipengaruhi oleh gerakan literal visual melalui penerapan teori berfikir visual,
belajar visual, dan komunikasi visual. Teori berfikir visual sangat berguna
dalam pengembangan materi pembelajaran terutama dalam mmencari ide untuk
perlakuan visual. Berfikir visual merupakan reaksi internal lebih banyak
manipulasi bayangan mental dan asosiasi sensor dan emosi daripada tahap
berfikir yang lain.
Penelitian dan teori yang mempengaruhi subkategori
kawasan, ada 4 bidang kegiatan khusus dalam
kawasan pengembangan yaitu teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi
komputer dan teknologi terpadu. Dari era perkembangan teknologi komputer,
teknik-teknik baru muncul akibat dari hasil penelitian pengembangan dari
kreatifitas si pemakai.
v Pemanfaatan
Pada mulanya gagasan tentang
pemanfaatan media lebih berkonotasi pada aspek-aspek penggunaan, kemudian kawasan
ini berkembang dan mencakup pada difusi dan pemanfaatan pengetahuan, termasuk
pula peranan kebijakan publik sebagai suatu mekanisme pelembagaan.
Prinsip yang
sama ini telah melahirkan asumsi-asumsi penting bagi teknologi pembelajaran.
Asumsi yang tumbuh adalah bahwa pemanfaatan (media) terbatasi oleh:
·
Kerangka referensi
masing-masing individu
·
Kondisi sosial
·
Permasalahan tentang
keseluruhan sistem penerimaan
·
Tindakan dari
kelompok-kelompok yang berkomunikasi
Pemanfaatan
banyak tergantung pada proses difusi. Dalam kaitan ini karya Rogers memberikan
kontribusi yang sangat penting untuk memahami gejala difusi inovasi. Difusi
inovasi mungkin merupakan hasil dari proses yang beragam. Sebagai contoh difusi
dapat berasal dari suatu akumulasi hasil-hasil penelitian, atau hasil dari
suatu proses pemecahan masalah.
Gambar
3.3
Hubungan
Antara Tahapan Pemanfaatan
Pada
ujung spektrum yang paling sederhana, penggunaan mengandung arti pemakaian
materi dan teknik pembelajaran secara spontan atau sekali-sekali saja. Di lain
pihak, instalasi terjadi manakala materi atau teknik pembelajaran tersebut
dimasukkan pada sistem pembelajaran atau sistem paket yang lebih besar atau
materi atau teknik tersebut dimasukkan untuk implementasi secara permanen dalam
kurikulum terstruktur suatu organisasi.
v
Pengelolaan
Persoalan-persoalan
penegelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran muncul
akibat pengaruh aliran perilaku d
berpikir sistematik behaviorisme serta aspek humanistik dari teori komunikasi,
motivasi, dan produktivitas. Sebagian besar prinsip-prinsip pengelolaan berasal
dari administrasi bisnis dan hanya sebagian kecil teori dan penelitian
pengelolaan dihasilkan oleh komunitas teknologi pembelajaran. Kelajuan dari
pengelolaan sumber ini adalah pengelolaan sistem penyampaian. Komponen terakhir
dari masalah pengelolaan adalah pengelolaan informasi. Pada dasarnya
pengelolaan informasi ini banyak dipengaruhi oleh teori informasi yang pada
intinya kemungkinan memperlakukan bahasa tertulis dan lisan sebagai bagian
informasi. Secara konseptual peranan mengelola para teknologi pembelajaran di
masa mendatang tidak hanya meliputi penggunaan teknologi, tetapi juga akan
berkembang ke arah pengelolaan sumber daya manusia dan perencanaan strategis.
v
Penilaian
Analisis, asesmen dan
penilaian memainkan peranan penting dalam proses desain pembelajaran dan
teknologi pembelajaran itu sendiri. Penilaian diartikan sebagai suatu bentuk
penilaian yang memanfaatkan sarana penelitian untuk memperoleh cara yang
nantinya dapat dimanfaatkan oleh para teknolog pembelajaran dalam membuat
keputusan yang komplek.
Penelusuran kebutuhan (
needs assessments ), evaluasi
formatif dan sumatif, dan pengajuan yang mengacu kriteria. Sebagai kelajuan
logis dari pembelajaran yang berorientasikan tujuan pada umumnya akan berlanjut
dengan digunakannya pengujian beracukan kriteria.
D.
Nilai dan Perspektif Alternatif Bidang Teknologi Pembelajaran.
v
Nilai-Nilai
Umum
Nilai umum berfungsi
sebagai landasan berpikir dan berbuat. Niali-nilai ini mungkin berasal dari
pelatihan dan pengalaman kerja yang sama, pembudayaan yang berasal dari
teori-teori, atau karakteristik pribadi orang yang tertarik pada suatu disiplin
ilmu. Nilai-nilai disiplin ilmu terbentuk oleh aspek lain dari budaya seperti
penelitian dan teori, keberadaan filosofis yang dominan, hakekat latar dimana
aplikasi dilaksanakan dan terutama dala hal ini sumber yang tersedia.
v Perspektif Alternatif
Konsep paradigma
alternatif dalam meemukan dan memferivikasi pengetahuan baru-baru ini telah
menjadi fokus utama dalam berbagai disiplin ilmu. Ditinjau dari perspektif
ilmiah, paradigma alternatif ini memiliki kecenderungan untuk menerima
metodologi penelitian kualitatif, penelitian fenomenologis, dan gerakan ke arah
psikologi konstruktivis. Pandangan alternatif yang berkembang di bidang
teknologi pembelajaran cenderung pada :
·
Pengkajian kritis atas
posisi yang sudah dianggap umum.
·
Orientasi pada teori
alternatif.
·
Landasan filosofis
alternatif.
v Pengaruh Teknologi
Teknologi pembelajaran
sebagai suatu bidang tidak dapat terlepas dari pengaruh dan kemajuan teknologi
berawal dari penggunaan pembelajaran terprogram dipertengahan tahun 1950an dan
pengenalan microcomputer apple II tahun 1977. Teknologi-teknologi baru ini
memberikan kesempatan pengembangan yang mengarah pada permasalahan-permasalahan
yang baru.
·
Menemukan
prinsip-prinsip untuk mengadaptasi pembelajaran dalam situasi yang unik.
·
Menemukan pendekatan
baru dalam pembelajran interaktif.
·
Menemukan pembelajaran
dalam lingkungan belajar yang non formal.